Tangisan Pohon
Puisi ini dibuat beberapa belas tahun yang lalu, tepatnya 15 Juli 2005 saat saya pulang liburan ke Bandung setelah beberapa lama kerja di Jakarta. Waktu itu di Bandung sedang banyak dilakukan proyek pelebaran jalan termasuk Jalan Surapati - Cicaheum (Suci). Saya cukup kaget dengan suasana gersang dan panas saat itu, sangat jauh berbeda dengan Jalan Suci saat saya masih sekolah dan kuliah yang udaranya sejuk dan sangat teduh oleh pepohonan nan rindang. Jadilah perjalanan pulang mudik saat itu bermelow ria...menitikan air mata dooonnkk...ahahah... Saat itu saya merasa sangat sedih melihat pohon-pohon besar yang ditebang untuk keperluan pelebaran jalan tp saat itu belum terlihat pohon pengganti di kiri kanan jalan. Alhasil sampai di rumah dibuatlah puisi melow ini.... 😁😁😁 --------- Kulitku yang tebal dan tua tak mampu lindungi tubuh yang terus terpotong Ketegaran diri tak jua cegah deras setiap tetes merah Bergulir melewati guratan-guratan tahun dan membeku Menghias de...